KERAHIMAN ALLAH BAGI KAUM MUDA
KERAHIMAN
ALLAH MENEGUHKAN ORANG MUDA KATOLIK
UNTUK BERIMAN TANGGUH DI TENGAH TANTANGAN
Gema
tahun kerahiman Allah menyasar ke semua kalangan termasuk remaja. Bahkan Paus
Fransiskus selalu berkesempatan untuk bertemu dan menyapa kaum remaja dalam
karya pelayanan pastoralnya. Dan kepada para remaja Paus menyampaikan bahwa
identitas orang muda katolik (OMK) adalah “cinta kasih”(Bulla no. 8) Tulisan
ini mau memberikan semangat kepada kaum muda agar tetap teguh dalam iman di tengah
tantangan zaman yang makin hari makin mencekam dunia dan masa depan umat
manusia.Dan untuk ini mereka bisa belajar dari contoh orang muda dalam Gereja yang telah menjadi orang kudus.
Maka berikut adalah kisah dari santa Maria Gorreti.
Maria
Goretti lahir di kota Corinaldo, Italia, pada tanggal 16 Oktober 1890. Ibu dan
bapaknya petani kecil yang miskin tetapi hidup dengan tenang karena mereka
adalah orang-orang beriman teguh di tengah tantangan hidup.Mereka sangat rajin
berdoa dan pergi ke gereja untuk merayakan Ekaristi Kudus. Sebagai petani
kecil, orang tua Maria Goretti mencari tanah untuk diolah dan mereka mendapat
tanah di Nattuno. Di kota Nettuno inilah Maria Gpretti dibesarkan.
Waktu
Maria Goretti berumur dua belas tahun, dia belajar untuk mempersiapkan diri
supaya dapat menerima Komuni Kudus. Dia rajin menyiapkan hatinya untuk menerima
Tuhan Yesus dalam Komuni Kudus dengan hati yang murni. Kepada ibunya Maria
Goretti yang masih kecil itu berkata: “Lebih baik mati seribu kali daripada
berbuat dosa satu kali.”
Di
dekat rumah Maria Goretti, tinggal seorang pemuda bernama Alexsandro yang
sering membantu orang tua Maria Goretti untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang berat. Alexsandro ini mulai menaruh hati pada Maria Goretti. Berkali-kali
Alexsandro membujuk Maria Goretti untuk berbuat yang tidak senonoh. Marai
Goretti tetap menolak untuk berbuat tidak senonoh.
Maria
Goretti mulai melihat bahwa ada bahaya. Alexsandro sudah dirasuki roh jahat
untuk menghancurkan kemurnian Maria Goretti. Menghadapi bahaya ini, Maria
Goretti semakin rajin berdoa agar Tuhan
melindungi dirinya dari dosa.
Pada
suatu pagi, Alexsandro mengetahui bahwa Maria Goretti tinggal sendirian di
rumah sementara orang tuanya sedang bekerja di kebun.Alexsandro sudah nekat
untuk memperkosa Maria Goretti. Sesampainya di rumah, Alexsandro berusaha untuk
membuka pintu kamar Marai Goretti. Tetapi Maria Goretti tetap mengunci pintu
kamarnya sambil berdoa mohon pertolongan Tuhan. Alexsandro yang sudah tidak
dapat menahan nafsunya mendorong dan membuka pintu kamar Maria Goretti untuk
melayani nafsu bejatnya.
Maria
Goretti berusaha sekuat-kuatnya melawan Alxsandro. Perlawanan ini membuat
Alexsandro mata gelap. Dicabutnya pisau yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu
menikam tubuh Maria Goretti sebanyak empat belas kali tikaman. Hari itu tanggal
5 Juli 1902. Keesokkan harinya, tanggal 6 Juli 1902, Maria Goretti menerima
Komuni Kudus untuk pertama kalinya dalam keadaan sakit parah. Cita-cita Maria
Goretti untuk menerima Komuni Kudus tercapai. Setelah menerima Komuni Kudus,
Maria Goretti menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ia meninggal sebagai
seorang perawan dan martir. Sebelum meninggal dunia, Maria Goretti masih berdoa
untuk Alexsandro di pembunuh, “Aku ingin dia berada di dekatku di Surga
kelak.” Maksudanya supaya Alexsandro bertobat.
Alexsandro
dijatuhi hukuman selama 30 tahun penjara. Maria Goretti digelarkan kudus
sebagai seorang santa. Sampai sekarang kita menghormati Santa Maria Goretti
setiap tanggal 6 Juli. Banyak anak gadis (remaja) memohon kekuatan dari Tuhan
untuk hidup murni melaui santa Maria Goretti. Jenazahnya sampai sekarang masih
diistirahatkan di dalam gereja di kota Nettuno,Italia. Banyak mukjizar terjadi
melalui doa-doa yang ditunjukkan kepada Tuhan dengan perantaraan Santa Maria
Goretti. (disadur dari buku: “Orang Kudus
Sepanjang Tahun”)
Maria
Goretti dan keluarganya sungguh beriman tangguh di tengah tantangan yang
menderanya. Kerahiman Allah justru menjiwai mereka sehingga Maria Goretti dan
keluarganya mengampuni Alexsandro.
Iman
yang mendalam dan tengguh sangat dibutuhkan pada saat ini. Dalam kehidupan
sehari-hari, kadang orang muda katolik menghadapi persimpangan, godaan, krisis
maupun tantangan yang membuat iman goyah. Tidak sedikit dari orang muda katolik
yang akhirnya memilih jalan pintas dan menyimpang dari nilai-nilai iman.
Kekuatan dan ketangguhan iman teruji, ditantang dan tentu saja diperbarui,
apalagi hidup meriman di zaman yang semakin sukit ini. Di saat-saat seperti itu
masihkan OMK beriman kepada Allah? Di saat hidup banyak persimpangan, pilihan
dan tawaran, masihkah OMK memilih Allah yang maharahim sebagai jalan hidupnya?
Godaan
maupun goncangan iman akan terjadi dalam hidup ini apabila secara bertubi-tubi
dihadapkan dengan berbagai masalah, persolan dan tekanan. Apalagi dalam masa muda
yang penuh dengan tawaran dan simpangan ini, khususnya lima simpangan ( soal
jodoh, panggilan hidup,studi dan karir, pergaulan dan soal keterlibatan dalam
menggereja dan bermasyarakat). Bagi mereka yang tidak kuat, maka kegoyahan
dalam hidupnya akan terjadi. Bahkan kalau tidak hati-hati akan terjatuh. Namun
bagi orang muda yang menyerahkan seratus persen hidupnya kepada Kerahiman Allah
sebagai penopang, justru menganggap goncangan dan berbagai simpangan ini
sebagai suatu ujian dan latihan menuju hidup yang penuh dengan kemenangan.
Kedalaman
dan ketangguhan iman dapat dilihat ketika seseorang mengarungi medan ujian.
Semakin berat medan ujian dan simpangan, semakin terlihat pula kedalaman dan
ketangguhannnya. Pertanyaannya, apakah orang muda katolik termasuk yang tangguh
atau rapuh imannya? Masalahnya, di balik orang yang tangguh ada banyak orang
yang rapuh. Dihadapkan dengan sedikit kesusahan mereka goyah dan mengeluh.
Dihadapkan dengan masalah yang menghadang mereka, mereka kadang mudah putus
asa. Dihadapkan dengan ketidaknyamanan, merka menghindar, lalu lari kepada
perilaku yang tak semestinya dan di sana sudah menunggu tawaran menairk seperti
narkoba, game online dan ofline yang menawarkan kesenangan namun berujung
kegelisahan dan ketidaktenangan.
Selain
belajar dari orang kudus seperti santa Maria Goretti, orang muda seharusnya
pertama-tema belajar dari salah satu tokoh dalam sejarah keselamatan yaitu Bunda Maria. Bagaimana kedalaman dan
ketangguhan imannya yang luar biasa. Bagaimana Ia membuka diri dan kuat dalam
menanggung segala resiko demi karya keselamatan Allah yang maharahim.
Tentang
hal ini dapat kit abaca dalam Lukas 1 : 26 – 38. Kedalaman iman Maria nampak dalam relasinya yang begitu dekat dengan
Allah dan para Malaikat-Nya. Ia dikunjungi oleh Malaikat Gabriel, disapa dan
disampaikan kepadanya pesan dari Allah sendiri.
Ia
juga menjadi orang kepercayaan Allah yang mampu turut serta ambil bagian dalam
karya keselamatan Allah.
Ketangguhannya
terlihat dari kesediaannya untuk menerima tugas yang berat dan penuh resiko, di
mana ia harus mengandung seorang Putera sementara ia belum bersuami. Dalam
masyarakat pada waktu itu, siapapun yang kedapatan berzinah akan dihukum mati
dengan cara dilempari batu.
Nomor
24 Bulla Paus Frnsiskus berisikan renungannya tentang Bunda Maria.”Semoga
wajahnya selalu memandang kita, sehingga kita semua dapat menemukan kembali
sukacita karena merasakan kasih Allah!”,doa Paus. Menuru Paus Fransiskus,
seluruh hidup Bunda Maria dibentuk oleh kasih Allah sehingga ia dapat menjadi
TABUT PERJANJIAN antara Allah dan manusia. Kerahiman ilahi tersimpan dalam hati
Maria dalam harmoni sempurna dengan Putra-Nya, Yesus.
Di bawah kaki salib, bersama dengan Yohanes, Maria
menjadi saksi kata-kata pengampunan yang diucapkan Yesus bagi mereka yang
menyalibkan-Nya.
Inilah puncak kerahiman Allah sepanjang masa.
Kerahiman Allah menjangkau seluruh umat manusia, dan keadaannya sama hingga
kini.
Lalu Paus Fransiskus mengajak, “ Mari kita menyapa
Maria dengan kata-kata SALVE REGINA, supaya kita pun kelak dilayakkan untuk
memandang WAJAH KERHIMAN ALLAH.
Sesungguhnya
kerahiman Allah inilah yang meneguhkan menguatkan iman para kudus dan Bunda
Maria dalam menghadapai tantangan. Makin ditantang justru iman mereka makin
teguh.
Kedalaman
dan keteguhan iman Bunda Maria memberikan dorongan , bahwa jangan sampai sebagai orang muda katolik menghadapi segala
tantangan dengan tanpa pertimbangan yang jernih. Apakah orang muda katolik
lebih memilih menikah dengan yang berbeda agama, tanpa memikirkan kelangsungannya,
tentu jika memilihnya perlu ada tanggung jawab yang besar dan kekuatan untuk
mengelolanya secara dewasa.
Begitu
pula dengan pergaulan dan gaya hidup yang orang muda Katolik pilih, apakah
sekedar menuruti pergaulan, trend atau ada kesadaran yang lebih bertanggung
jawab. Dan bagaimana keterlibatan orang muda Katolik dalam kehidupan menggereja
dan bermasyarakat. Apakah orang muda katolik benar-benar telah memanfaatkan
nilai-nilai positifnya, nila rohani, termasuk dalam hal pergaulan, kedewasaan dan
relasi. Tentu saja yang tak lupa termasuk dalam hal studi dan karir untuk
menapaki jenjang kedwasaan diri.
Kerahiman
Allah meneguhkan orang muda katolik untuk beriman tangguh di tengah tantangan.
Apakah selama ini orang muda katolik telah mempercayakan seluruh hidupnya
seperti Bunda Maria dan santa Maria Goretti kepada kerhiman Allah? Apakah orang
muda katolik sadar akan kerahiman Allah dalam hidupnya, sehingga selama ini masih
mengandalkan diri sendiri? Apakah orang muda katolik sudah menyadari
penyelenggaraan dari Allah yang maharahim yang selalu hadir dan menuntun
dirinya ketika menghadapi tantangan?
Dalam
tahun kerahiman ini orang muda katolik diajak untuk melihat kembali pengalaman
hidupanya, berusahalah selalu mengandalkan kerhiman Allah dalam upaya menerima
diri, bertanggung jawab dan mengembangkan pilihan-pilihan positif untuk
membangun hidup, seperti halnya Bunda Maria dan Maria Goretti yang mempunyai
ketangguhan iman dalam menjalani hidup mereka.
Orang
muda katolik mestinya menyadari bahwa dirinya masih muda, memiliki banyak
potensi, kesempatan, peluang dan kebebasan untuk berkarya dan berprestasi. Seluruh hidup
terpampang di depanmu hai orang muda katolik.
Santo
Yohanes Paulus II pernah mengatakan: “Kalian orang muda, kalian adalah harapan
Gereja, dunia dan harapanku.” Pilihan hidup orang muda sangat menentukan
bagaimana wajah Gereja di masa depan. Betapa pilihan yang orang muda ambil saat
ini sangat penting bagi masa depannya sendiri dan sesamanya serta Gereja serta
bangsanya.
Iman
yang mendalam dan tangguh perlu dikembangkan sebagai orang muda katolik.
Mendalam, artinya orang muda perlu mengupayakannya dan senantiasa dekat,
belajar dan secara terus –menerus terlibat dalam kegiatan rohani, agar iman
kristiani bertumbuh baik secara pengetahuan dan kualitas.Sedangkan, ketangguhan
iman perlu diusahakan senantiasa dengan keberanian mengambil pilihan, tegas,
jujur dan senantiasa tulus dalam menghadapi resiko dan tantangan. Terutama untuk semua ini, bersyukur
dan selalu terbuka kepada kerahiman Allah. Terbuka akan kasih Allah yang
solider dan menyertai hidup manusia termasuk kaum muda.
Marilah
dalam Tahun Kerahiman ini kaum muda katolik berupaya selalu memperbarui diri.
Karhiman Allah menghadirkan pembaruan bagi manusia. Setiap pribadi yang
mengandalkan kerhiman Allah didesak untuk memperbarui diri dan Gereja dan
masyarakat. Caranya yaitu dengan; menghadirkan kasih, menghancurkan
kesombongan, meningkatkan rasa tanggungjawab, semakin mendekatkan dengan
kerahiman Allah, terutama dalam melakukan pilihan agar semakin mendalam dan
tangguh ketika menghadapi tantangan dan
simpangan terutama dalam hal jodoh, pilihan hidup, studi, karir dan ketrlibatan
serta pergaulan hidup.
Selamat
menikmati kerahiman Allah sepanjang ziarah tahun kerhiman ini dengan : (1) JANGAN MENGHAKIMI
(2) JANGAN
MEMPERSALAHKAN
(3)
AMPUNILAH
(4)
BERILAH
(bulla no: 14)
Tangerang, akhir Mei 2016
Bonefasius Jehandut,S.Fil
Guru Agama Katolik SD Harapan Bangsa
Kota Modern.
Dan kepada para remaja Paus menyampaikan bahwa identitas orang muda katolik (OMK) adalah “cinta kasih”(Bulla no. 8)
BalasHapuskalau boleh tau ini dari ensiklik kepausan yang mana? terimakasih dan senang sekali bisa membaca artikel anda yang sangat bermanfaat. God bless you