HIK 2 (HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI)
Serial “HIK – Hidangan
Istimewa Kristiani” (II)
“SOLO” – “Spirit Of
Loving Others.”
@Rm Jost Kokoh
Prihatanto
“Tak ada yang lebih dibutuhkan manusia selain daripada Kerahiman Ilahi,
cinta yang berlimpah belas kasih, yang penuh kasih sayang,
yang mengangkat manusia di atas segala
kelemahannya,
ke ketinggian yang tak terhingga
dari kekudusan Allah.”
~ Paus Yohanes Paulus II, 7 Juni 1997
Bersama semangat “SOLO” – “Spirit Of Loving Others” yang
renyah mewarnai tulisan singkat hari ini, kita diajak untuk mempunyai hidup
harian dengan bumbu rasa “ABC”, bukan seperti nama kecap, saos atau
sambal ABC tapi tiga “resep dasar” agar kita bisa menghayati “kerahiman
ilahi” setiap harinya. Bumbu rasa “ABC” yang hendak dikupas-tuntas
ini, antara lain:
A.
Ask for His Mercy ~ Mohon Belas
Kasih Allah
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu….
Karena setiap orang yang meminta, menerima” (Mat 7:7-8).
Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya
dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya
untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia.
Melalui sengsara dan wafat Yesus, suatu
samudera belas kasih yang tak terhingga tersedia bagi kita semua. Tetapi Tuhan,
yang memberikan kebebasan kepada manusia, tak hendak memaksakan suatu pun pada
kita, juga belas kasih-Nya. Ia menanti kita berbalik dari dosa-dosa kita dan
mohon pada-Nya.
Paus Yohanes Paulus II menggemakan
pesan injili dengan kegentingan masa sekarang, “Tak
pernah… teristimewa pada masa segenting masa kita sekarang ini - Gereja dapat
melupakan doa yang adalah seruan mohon belas kasih Allah… Gereja mengemban
tugas dan kewajiban untuk datang kepada Allah yang berbelas kasih `dengan
seruan-seruan lantang'” (Dives in Misericordia).
Kepada St Faustina, Yesus sekali lagi
menyatakan pesan yang sama ini. Yesus memberinya tiga cara baru untuk mohon
belas kasih-Nya dengan mengandalkan jasa-jasa sengsara-Nya, yaitu: Lukisan
Kerahiman Ilahi, Koronka, dan Jam Kerahiman. Yesus mengajarkan bagaimana
mengubah hidup sehari-hari menjadi suatu doa yang tak kunjung henti mohon belas
kasih Allah. Melalui rasul kerahiman-Nya, Yesus memanggil kita semua untuk
mohon belas kasih-Nya.
“Jiwa-jiwa yang mohon belas kasih-Ku
menyenangkan hati-Ku. Kepada jiwa-jiwa ini aku menganugerahkan bahkan lebih
banyak dari yang mereka minta. Aku tak dapat menghukum bahkan seorang pendosa
besar sekalipun, jika ia mohon belas kasih-Ku (1146)…. Mohonlah belas kasih
bagi seluruh dunia (570)…. Tak satu jiwa pun yang mohon belas kasih-Ku akan
dikecewakan (1541).”
B.
Be Merciful ~ Berbelas Kasih
kepada Sesama
“Berbahagialah orang yang murah hatinya,
karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
Tuhan menghendaki kita menerima belas
kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Tuhan
menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama seperti yang
Ia lakukan kepada kita.
Belas kasih adalah kasih yang berusaha
meringankan penderitaan sesama. Belas kasih adalah kasih yang hidup, yang
dicurahkan atas sesama guna menyembuhkan, melegakan, menghibur, mengampuni,
menghapus rasa sakit. Itulah kasih yang Tuhan tawarkan kepada kita dan itulah
kasih yang Ia kehendaki kita tawarkan kepada sesama.
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu,
yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yoh 13:34)
Adapun tiga tingkatan
belaskasihan bisa dijelas-lebarkan dengan “KUD”
1. K-arya belas
kasih, apa pun jenisnya.
2. U-capan
belas kasih, yaitu belas kasih kata, bila kita tak dapat mewujudkannya dalam
perbuatan.
3. D–oa belas kasih;
kita selalu dapat menunjukkan belas kasih dengan doa.
“Dalam tiga tingkatan belas kasih
ini,” demikian Yesus mengatakan kepada St Faustina, “terkandung
kepenuhan belas kasih (742).” Pastinya, kita semua dipanggil
untuk mengamalkan ketiga tingkatan belas kasih ini, tetapi tidak semua kita
dipanggil dengan cara yang sama. Kita perlu datang dan bertanya kepada Tuhan,
yang memahami pribadi dan situasi kita masing-masing yang unik, untuk menolong
kita mengenali berbagai macam cara dengan mana kita masing-masing dapat
menyatakan belas kasih-Nya dalam hidup kita sehari-hari.
Baiklah kita juga melihat
kembali apa yang telah diajarkan Gereja mengenai karya-karya belas kasih kepada
sesama :
Karya-karya Belas Kasih Jasmani:
1.
Memberi makan kepada yang lapar
2.
Memberi minum kepada yang haus
3.
Memberi tumpangan kepada tunawisma
4.
Mengenakan pakaian kepada yang telanjang
5.
Mengunjungi orang miskin
6.
Mengunjungi orang tahanan
7.
Menguburkan orang mati
Karya-karya Belas Kasih Rohani:
1.
Mengajar
2.
Memberi nasehat
3.
Menghibur
4.
Membesarkan hati
5.
Mengampuni
6.
Menanggung dengan sabar hati
7.
Mendoakan mereka yang hidup dan mati
Betapa Tuhan juga menekankan
hal ini kepada St Faustina!
“Aku
menghendaki dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena
kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di
setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha
mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya…. Bahkan iman yang terkuat
sekalipun tak akan ada gunanya tanpa perbuatan (742)…. Apabila jiwa tak
melakukan perbuatan belas kasih dengan cara apapun, ia tak akan mendapatkan
belas kasih-Ku pada hari penghakiman (1317).”
C. Completely Trust ~ Percaya Penuh
kepada-Nya
“Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan
bibirnya,
padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
Tuhan ingin kita tahu bahwa rahmat-rahmat
belas kasih-Nya tergantung pada besarnya kepercayaan kita. Semakin kita percaya
kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima.
Kepercayaan penuh kepada Yesus merupakan
intisari pesan kerahiman. Apabila kita pergi ke sumber mata air umum, kita
dapat menimba sepuasnya asal saja kita memiliki timba sebagai wadah air. Dalam
pernampakan berulang kepada St Faustina, Juruselamat Ilahi kita menegaskan
bahwa sumber mataair adalah Hati-Nya, air adalah belas kasih-Nya, dan timba
adalah kepercayaan kita.
“Aku telah membuka Hati-Ku sebagai sumber
belas kasih yang hidup. Biarlah segenap jiwa menimba hidup darinya. Biarlah
mereka menghampiri samudera belas kasih ini dengan penuh kepercayaan (1520). Di
salib, sumber belas kasih-Ku dibuka lebar-lebar dengan tombak bagi segenap jiwa
- tak suatu jiwa pun Aku kecualikan! (1182). Aku menawarkan kepada manusia
suatu timba dengan mana hendaknya mereka terus-menerus datang menimba
rahmat-rahmat dari sumber belas kasih. Timba itu adalah lukisan dengan tulisan,
`Yesus, Engkau Andalanku' (327). Rahmat-rahmat belas kasih-Ku diperoleh dengan
sarana satu timba saja, yaitu - kepercayaan. Semakin suatu jiwa percaya,
semakin banyak ia menerima (1578)”
“Aku adalah Kasih dan Belas Kasih itu
sendiri (1074)…. Janganlah suatu jiwa pun takut menghampiri-Ku, walau dosanya
merah bagaikan kirmizi (699)…. Belas kasih-Ku jauh lebih besar dari dosa-dosamu
dan dosa-dosa seluruh dunia (1485)…. Aku membiarkan Hati-Ku Yang Mahakudus
ditikam sebilah tombak agar terbuka lebarlah sumber belas kasih bagi kalian.
Sebab itu, marilah, dengan penuh kepercayaan menimba rahmat-rahmat dari sumber
ini. Tak pernah Aku menolak hati yang bertobat (1485)…. Lebih cepat langit dan
bumi lenyap daripada belas kasih-Ku menolak mendekap jiwa yang percaya (1777)”
Percaya penuh berarti membiarkan Tuhan
menjadi Tuhan atas kita, dan bukannya menjadikan diri sebagai Tuhan; berarti
membiarkan Tuhan menuliskan skenario hidup kita, dan bukannya memaksakan
skenario kita sendiri; berarti kita menepati janji luhur yang kita ucapkan
dalam Doa Bapa Kami, “Jadilah kehendak-Mu (bukan kehendakku); di
atas bumi seperti di dalam surga”; berarti bahkan di saat-saat menderita,
kita berseru seperti Yesus di Taman Getsemani, “Bukanlah kehendak-Ku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Luk 22:42).
Pastinya, ABC Kerahiman saling berhubungan satu sama
lain, dan unsurnya yang utama adalah kepercayaan penuh kepada Yesus. Kita tidak
sekedar mohon belas kasih Tuhan, atau sekedar berbelas kasih kepada sesama;
melainkan kita mohon belas kasih Tuhan dengan kepercayaan penuh dan Tuhan
memenuhi kita dengan rahmat-Nya agar kita dapat berbelas kasih sebab Bapa
Surgawi kita penuh belas kasih.
“Aku adalah Kasih dan Belas Kasih itu sendiri. Apabila
jiwa datang kepada-Ku dengan penuh kepercayaan, Aku akan memenuhinya dengan
rahmat yang begitu berlimpah hingga jiwa tak mampu menampungnya seorang diri,
melainkan menyalurkannya kepada jiwa-jiwa lain juga (1074)”
Epilog
“Jadilah rasul-rasul
Kerahiman Ilahi
di bawah bimbingan
keibuan penuh kasih sayang dari Santa Perawan Maria”
~ Paus Yohanes Paulus
II, 22 Juni 1993
Ite missa est - Pergilah kamu diutus!” Dalam nama Yesus, Raja Kerahiman Ilahi dan Maria
Bunda Kerahiman Ilahi serta teladan hidup Rasul Kerahiman Ilahi, St Faustina
dan Paus Kerahiman Ilahi, St Yohanes Paulus II, kita juga diajak untuk berani
pergi mewartakan kerahiman ilahi lewat “KUD”, karya ucapan dan doa kita setiap
harinya: “`Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu…. Terimalah Roh Kudus.'
(Yoh 20:21-22).
“Wartakanlah bahwa kerahiman adalah sifat Allah yang
utama. Segala karya tangan-Ku dimahkotai dengan belas kasih (301)….”
“Wartakanlah ke segenap penjuru dunia kerahiman-Ku yang
tak terselami (1142)….”
“Jiwa-jiwa yang mewartakan kemuliaan kerahiman-Ku akan
Aku lindungi sepanjang hidup mereka bagaikan seorang ibunda yang lembut hati
menjaga bayinya, dan di saat ajal, Aku tak akan menjadi hakim bagi mereka,
melainkan Juruselamat yang penuh Belas Kasih (1075)….”
“Wartakanlah dengan segala daya upayamu Devosi kepada
Kerahiman Ilahi. Aku Sendiri yang akan menyempurnakan kekuranganmu. Katakanlah
kepada segenap umat manusia yang sakit untuk datang merapat pada Hati-Ku yang
berbelas kasih, Aku akan memenuhinya dengan damai sejahtera (1074).”
“Katakanlah kepada para imam-Ku bahwa para pendosa
yang keras hati akan bertobat karena mendengarkan perkataan mereka saat para
imam-Ku itu berbicara mengenai kerahiman-Ku yang tak terselami, mengenai cinta
kasih dalam Hati-Ku bagi mereka. Kepada para imam yang mewartakan serta
mengagungkan kerahiman-Ku, Aku akan menganugerahkan kuasa yang menakjubkan; Aku
akan mengurapi perkataan mereka dan menyentuh hati orang-orang kepada siapa
mereka berbicara (1521).”
NB: "HIK -
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI",
adalah suatu
"warung iman/cafe rohani" yang bercikal bakal dari "SOLO -
Spirit Of Loving Others" dengan trilogi menu dasarnya :
HIK - Harapan, Iman dan Kasih, dimana mengacu pada trilogi ensiklik kepausan yang terbaru, yakni:
"Deus caritas est"/Allah adalah "KASIH","Spes salvi"/"HARAPAN" keselamatan, dan"Lumen fidei"/Cahaya "IMAN".
HIK - Harapan, Iman dan Kasih, dimana mengacu pada trilogi ensiklik kepausan yang terbaru, yakni:
"Deus caritas est"/Allah adalah "KASIH","Spes salvi"/"HARAPAN" keselamatan, dan"Lumen fidei"/Cahaya "IMAN".
Inilah sebuah
proyek pencerahan sederhana yang terbuka untuk semua orang yang merindukan
"puncta", semacam titik-titik permenungan hidup berdasarkan pesan
bijak bestari para tokoh serta aneka doa bestari dan penanggalan liturgi harian
gereja.
Para HIK-ers dapat mengaksesnya lewat :
Facebook/FanPage/Twitter : @romojostkokoh
Blog : romojost.blogspot.com/romojostkokoh.blogspot.com.
Web : komunitas-HIK.com
BB Pin. 7EDF44CE/54E255CO.
Facebook/FanPage/Twitter : @romojostkokoh
Blog : romojost.blogspot.com/romojostkokoh.blogspot.com.
Web : komunitas-HIK.com
BB Pin. 7EDF44CE/54E255CO.
Tuhan
memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux !
Jadilah Terang!(Gen 1:3).
Fiat Lux !
Jadilah Terang!(Gen 1:3).
Komentar
Posting Komentar